Komunikasi Bukan Sekadar Bicara: Memahami, Merespon, dan Hadir Sepenuhnya

Komunikasi Bukan Sekadar Bicara: Memahami, Merespon, dan Hadir Sepenuhnya logo

Yayasan Karuna Bali

19 May 2025

Komunikasi Bukan Sekadar Bicara: Memahami, Merespon, dan Hadir Sepenuhnya

“Ternyata komunikasi itu bukan hanya soal bicara, tapi juga memahami, merespon, dan hadir sepenuhnya sebagai individu”.

Itulah salah satu kesan mendalam dari peserta Pelatihan Express it Right: Komunikasi Efektif dan Respon Positif, yang diselenggarakan pada 19 April 2025. Pelatihan ini diikuti oleh 11 orang peserta dan difasilitasi oleh I Gede Supardika dan Ni Komang Ayu Purnami. Datang dari berbagai latar belakang dan karakter, para peserta berkumpul untuk belajar satu hal yang sering dianggap sepele: komunikasi. Pelatihan ini merupakan inisiatif dari Yayasan Karuna Bali melalui departemen Capung Melajah, yang konsisten menyediakan ruang belajar untuk pengembangan diri atau kecakapan hidup.

Apa Sih yang Dipelajari di Pelatihan ini?

Dari pengiriman dan penerimaan pesan, memahami gaya komunikasi, menyimak aktif, hingga bagaimana merespon asertif semua dikupas tuntas dan dipraktekkan langsung. Peserta tidak hanya mendengarkan teori, tapi juga diajak merenungkan kembali pengalaman pribadi mereka, berbagi cerita, dan melatih keterampilan komunikasi secara langsung.

“Saya jadi tahu bahwa di balik amarah seseorang ada emosi yang mendasarinya. Hal itu membuat saya lebih ingin memahami, bukan menghakimi” – Dewa Ayu


Dampak Nyata Pelatihan

Bukan hanya pengetahuan yang bertambah, relasi juga menguat. Banyak peserta merasa dekat satu sama lain, lebih terbuka, dan lebih percaya diri menyampaikan pikiran dan perasaan. Bahkan, ada yang merasa pelatihan ini membuka jalan untuk membangun komunikasi yang lebih sehat di rumah dan lingkungan sosial.

“Saya mampu mengoreksi diri untuk jadi lebih baik dalam berkomunikasi, baik di tempat kerja maupun di rumah”. – Ni Putu Warsiki

Momen Berkesan

Bagi banyak peserta, yang berkesan justru saat mereka mendengarkan cerita satu sama lain, cerita lucu, sedih, bahkan amarah yang selama ini terpendam. Disinilah mereka belajar bahwa komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tapi juga mendengarkan dengan empati.

Pelan tapi Nyata, Perubahan itu Dimulai

Sebagian besar peserta merasa harapannya terjawab, mereka kini lebih memahami cara berkomunikasi yang efektif dan ingin menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja, keluarga, maupun relasi lainnya.

Namun, ada juga yang menyadari bahwa perubahan tidak terjadi seketika. Butuh latihan, refleksi, dan ruang  bertumbuh untuk menerapkannya sepenuhnya. Perubahan tidak terjadi dalam sehari, namun pelatihan ini telah menjadi awal yang sangat berarti.


Mayoritas peserta memberikan apresiasi terhadap metode pelatihan yang interaktif dan penuh kehangatan. Mereka berharap pelatihan seperti ini terus diadakan, bahkan dibagikan ke komunitas atau organisasi lain agar lebih banyak orang merasakan manfaatnya.

Pelatihan ini bukan tentang teori komunikasi, ini tentang membangun jembatan antara hati ke hati, pikiran ke pikiran. Komunikasi yang tulus menjadi awal dari hubungan yang harmonis, saling memahami dan menghargai.

Yuk Mulai Komunikasi yang Lebih Efektif!

Sudah saatnya kita berhenti sekadar berbicara dan mulai benar-benar berkomunikasi. Bagikan artikel ini ke relasimu yang ingin memperbaiki gaya komunikasinya!

Tertarik mengadakan pelatihan serupa di organisasimu? Hubungi kami dan jadikan lingkungan kerjamu lebih terbuka, hangat, dan saling memahami. Karena perubahan besar, dimulai dari percakapan yang terbuka dan apa adanya.